KETERKAITAN KONSEP EKONOMI ISLAM DENGAN PEMBENTUKAN REKSA DANA SYARIAH
Islam sebagai agama
wahyu merupakan sumber pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena
itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi Islam mengutamakan
metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum dalam sumber-sumber
hukum Islam yang berupa Al Quran,
Sunnah, Ijma dan Ijtihad.
Sistem nilai tersebut
diharapkan dapat membentuk suatu sistem ekonomi Islam yang mampu mengentaskan
kehidupan manusia dari ancaman pertarungan serta timbulnya perpecahan akibat
adanya persaingan dan kegelisahan yang menyebabkan keserakahan sebagai bentuk
krisis dari sistem ekonomi kapitalis individualistik dan marxis sosialistik . Islam menginginkan
suatu ekonomi pasar yang dilandaskan pada nilai-nilai moral. Segala kegiatan
ekonomi harus berdasarkan pada prinsip kerjasama dan prinsip tanggung jawab .
Karakteristik utama
dari sistem ekonomi Islam adalah digunakannya konsep segitiga (triangle concept) yang memiliki tiga
elemen dasar. Adapun ketiga elemen dasar tersebut adalah Allah SWT, manusia dan
alam. Dalam melaksanakan segala aktivitas ekonomi, maka manusia akan selalu
berhubungan dengan manusia lainnya (hablum
minannaas). Sedangkan elemen alam pada konsep segitiga dimaksudkan
sebagai wahana atau tempat yang mampu memberikan dan mencukupi kebutuhan
seluruh mahluk hidup, khususnya umat manusia. Namun demikian, manusia yang
telah ditakdirkan sebagai mahluk hidup yang diberikan akal memiliki kewajiban
untuk menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup dari alam tersebut. Pada
akhirnya, keseluruhan hubungan horisontal antara kedua elemen tersebut harus
mengacu pada sebuah garis
lurus vertikal, yaitu
Allah SWT (hablum minnallah).
Hal tersebut merupakan salah satu bentuk filsafat ekonomi Islam .
Lebih lanjut
dijelaskan bahwa dalam filsafat ekonomi Islam terdapat tiga asas pokok yaitu
sebagai berikut :
- Asas yang menjelaskan bahwa dunia dan seluruh isinya, termasuk alam semesta, adalah milik Allah SWT dan berjalan menurut kehendak-Nya.
- Asas yang menjelaskan bahwa Allah SWT merupakan pencipta semua mahluk hidup yang ada di alam semesta ini. Konsekuensi yang timbul dari hal tersebut adalah bahwa seluruh mahluk hidup tersebut harus tunduk kepada-Nya.
- Asas yang menjelaskan bahwa iman kepada hari kiamat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku ekonomi manusia menurut horison waktu.
Kekuasaan Allah SWT
terhadap dunia beserta isinya bersifat menyeluruh termasuk terhadap harta benda
yang dimiliki oleh seorang manusia. Dalam rangka mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maka manusia yang merupakan khalifatullah
harus mampu mengelola harta benda miliknya sesuai dengan ajaran Allah SWT.
Pengeloaan tersebut dapat berupa melakukan investasi yang sesuai dengan
nilai-nilai syariah. Hal tersebut sebagimana yang dikemukakan dalam Al Quran yang menjelaskan sebagai
berikut :
- Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di muka bumi (QS. 2 : 29-30).
- Hai orang-orang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan padamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah (QS. 2 : 172)
- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu (QS. 4 : 29)
Konsep pengelolaan
harta sesuai dengan nilai-nilai syariah tersebut juga dipertegas dalam Hadits
Riwayat (HR) Ibn Majah yang menjelaskan bahwa “Bertakwalah kepada Allah dan
sederhanakanlah dalam mencari rezeki. Ambillah apa yang halal, dan tinggalkan
apa yang haram”. Manajemen pengelolaan harta tersebut juga dijelaskan dalam
Hadits Riwayat (HR) Bukhari, yang menjelaskan “Sesungguhnya Allah tidak
menyukai kalian menyiakan harta” . Oleh karena itu,
pembentukan reksa dana syariah sebagai lembaga investasi syariah juga
memiliki keterkaitan
yang erat dengan implementasi konsep ekonomi Islam yang mengacu pada sistem
nilai dan asas-asas pokok filsafat ekonomi Islam yang berpedoman pada Al Quran serta sumber-sumber hukum
Islam lainnya.
No comments:
Post a Comment